7 Tari Tradisionil Sumatera Barat Paling populer dengan Ciri-ciri Uniknya Masing-Masing!

ALADDIN138. Ada sesuatu hal unik dibalik beragam tipe tari tradisionil Sumatera Barat ini. Ada banyak tarian di inspirasi oleh pergerakan hewan dan yang lain memvisualisasikan seorang gadis yang mencari cincin.Alat peraga yang digenggam oleh beberapa penari bermacam dimulai dari payung sampai lilin. Beberapa tarian ini sudah go-international sampai ke luar negeri. Tetapi, beberapa tarian sayang terlewatkan. Akan sayang bila itu musnah.Maka dari itu, dibutuhkan usaha pemerintahan dan warga untuk ikut serta melestarikan tarian tradisionil Sumatera Barat ini
7 Tari Tradisionil Sumatera Barat
Tarian Alang Babega tidak memerlukan banyak penari, tapi kerap ditampilkan oleh dua sampai 6 orang. Penari dapat lelaki atau wanita atau bahkan juga bisa saja untuk bekerja dalam pasangan pria-wanita.
Walau tarian ini benar-benar simpel, tarian Alang Babega dikenali sampai di luar negeri sebagai acara budaya. Ide tarian ini asal dari satu ekor elang yang cari mangsa, dan terbentuklah tarian Alang Babega ini. Pergerakan tarian ini benar-benar simpel dan aktif.
- Tari Randai
Tari Randai berdasar opini Yoyok RM dan Pelajarndi mempunyai beberapa riwayat. Ada yang memiliki pendapat jika tarian ini asal dari bahasa Arab Rayan-li-da’i (dari kata da’i), nama seorang da’i dalam adat Naqsabandiyah.
Ada yang menjelaskan jika asal dari kata handai yang bermakna hubungan, keintiman, dan keramahan. Randai ialah hasil kombinasi Kaba dan Silek dengan pergerakan dan puisi gurindam yang cantik.
- Tari Tempurung
Pada umumnya, tari Tempurung ditujukan sebagai fasilitas selingan dan komunikasi untuk warga Batu Manjulur. Penarinya menggunakan baju Minangkabau dan tarian ini dilaksanakan bawa tempurung sebagai harta dan benda.
Tari tradisionil Sumatera Barat ini dikenalkan oleh Ali Muhammad sekitaran tahun 1952. Tarian ini makin terkenal di tahun 1970-an dan 1980-an sampai terkenal di Nagari Ayei Dingin Padang Sibusuk.
- Tari Lilin
Asal mula tari lilin sama dengan narasi masyarakat Minang. Tari lilin ialah tarian di mana penari menggenggam lilin dan menari ikuti alunan musik pemusik.
Narasi masyarakat ini bercerita mengenai seorang gadis yang ada dalam kesusahan saat pacarnya wafatkannya.
Ia kehilangan cincin tunangannya, selanjutnya gadis itu bawa lilin dalam piring untuk temukan cincin itu.
Performa menari dengan anggun dan cantik sekalian cari cincin jadi asal-usul tarian lilin ini.
- Tari Payung
Tarian tradisionil Sumatera Barat yang ke-10 ialah tari payung yang ditampilkan dengan berpasangan. Dalam tarian ini, lelaki memakai payung sebagai harta dan benda dan wanita memakai selendang. Makna dari tarian ini ialah cinta ke pasangan.
Payung yang dikenai beberapa penari menyimbolkan pelindungan wanita. Ini memperlihatkan bagaimana lelaki harus bertanggungjawab membuat perlindungan wanita.
- Tari Piring
Tari Piring atau Tari Piriang adalah tarian tradisionil Sumatera Barat dan asal dari kota Sorok. Kenapa tarian ini disebutkan tari piring? Ini karena tarian ini dihantarkan memakai piring yang disebut media property intinya.
Selanjutnya, piring yang dibawa digoncang pergerakan yang cepat dan rata supaya piring itu tidak lepas dari tangannya. Tarian ini sebagai lambang dari Minangkabau.
- Tari Pasambahan
Tarian tradisionil Sumatera Barat yang lain ialah tari Pasambahan atau sesaji. Sama dengan namanya, ini ialah tarian yang ditampilkan saat menegur selebritis dan tamu negara sebagai wujud penghormatan.
Saat tarian dilaksanakan, beberapa tamu ada di bawah payung pada jalan setapak ke arah tempat duduk.
Tari Pasambahan tidak cuma tarian penyambutan tamu, tapi juga ditarikan pada beragam acara tradisi seperti penyambutan mempelai pria di dalam rumah istri dan selingan.